Jumat, 25 Juli 2014

     Setelah meliht film 5cm, terutama pada adegan meninngkatnya konsentrasi abu vulkanik di Kalimati, saya jadi berkeingingnan untuk membeli masker berwarna biru. Biasa lah, saya memang orang yang fanatik dengan warna ini. (Hehe). Tapi saya juga orang yang selalu efektif dan efisien dengan apa yang saya lakukan. Artinya, dalam membeli sesuatu pun saya harus memikirkan dulu apa fungsi dan manfaat barang yang saya beli untuk saya. Barang yang sedang kita bicarakan adalah masker yanng salah satu kegunaannya untuk memfilter udaya yang dihirup oleh hidung kita. Tapi, apakah memang penggunaan masker efektif pada saat konsentrasi abu vulkanik meningkat? Apa tidak apa-apa jika kita tidak memakai masker pada saat mendaki gunung berapi? Untuk menjawab hal itu, kita harus lebih dahulu mengatahui apa yang terkandung dalam abu vulkanik dan dampaknya jika terhirup oleh kita.
Abu vulkanik yang diperbesar gambarnya (Sumber : rovicky.wordpress.com)

Kandungan Abu Vulkanik
Menurut situs dokterbagus, debu vulkanik terbentuk selama letusan gunung berapi. Debu vulkanik tersusun dari fragmen batuan halus, mineral dan kaca serta debu yang keras, kasar, agak korosif dan tidak larut dalam air. Masyarakat biasanya mengkhawatirkan tentang efek dari hujan debu vulkanik ini. Isi dan kandungan debu vulkanik yangs ering dipertanyakan dampaknya bagi kesehatan adalah mineral kuarsa, kristobalit, atau tridimit. Kristal-kristal tersebut adalah kristal silika bebas yang diketahui menyebabkan silikosis, yaitu penyakit paru-paru yang berpotensi menimbulkan kefatalan dan biasanya ditemukan di tambang bawah tanah dan pekerja tambang terbuka dengan paparan udara yang disertai dengan debu silika konsentrasi tinggi selama jangka waktu yang lama. Batas yang direkomendasikan bagi masyarakat untuk menghirup debu vulkanik adalah konsentrasi silika yang tidak melebihi 50 micrograms/m3.

Dampak Abu Vulkanik Jika Terhirup
Menurut situs dokterbagus, gejala pernafasan yang ditimbulkan dari efek menghirup debu vulkanik bergantung pada :
- konsentrasi partikel tersuspensi total di dalam udara
- proporsi partikel terhirup dalam debu (kurang dari 10 mikron dalam diameter)
- frekuensi dan lama pemaparan
- adanya kristal silika bebas dan gas vulkanik atau aerosol dicampur dengan debu
- kondisi meteorologi
- faktor manusianya (kondisi kesehatan sebelumnya), dan
- penggunaan alat pelindung pernafasan.
Selain itu, gejala pernafasan akut yang sering dilaporkan selama dan setelah debu jatuh antara lain :
- Iritasi hidung (biasanya hidung meler)
- Iritasi tenggorokan dan sakit tenggorokan, kadang disertai dengan batuk kering
- Gejala bronchitis parah yang berlangsung hingga beberapa hari setelah paparan hujan debu vulkanik
- Keluhan umum dari penderita asma termasuk sesak nafas, mengi, dan batuk
- Napas menjadi tidak nyaman
- Efek-efek jangka pendek tidak dianggap berbahaya bagi orang-orang yang tidak memiliki keluhan saluran pernafasan sebelumnya .

Tips Menggunakan Masker
Setelah mengetahui kandungan abu vulkanik dan dampaknya jika terhidup, sangat disarankan bagi kita yang berkegiatand i gunung api aktif atau saat terjadi angin yang membawa abu vulkanik untuk memakai masker. Karena masker yang kita gunakan dapat berfungsi untuk menghalau partikel abu vulkanik yang masuk ke dalam saluran pernafasan kita.
Dikui dari Liputan6, dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD,KP menyatakan bahwa masker yang kebanyakan digunakan oleh masyarakat adalah masker operasi (surgery mask) yang sifatnya mudah basah karena napas kita. Hal ini dikarenakan masker itu seperti kapas yang dilapis dua. Sementara napas kita yang mengandung H2O, akan cepat membuat pori-pori masker terbuka. Bila pori-pori masker terbuka, maka debu akan mudah masuk. Peoses seperti ini diperkirakan memakan waktu sampai 4 jam. dr. Ceva menyarankan sebaiknya menggunakan masker jenis N95 yang lebih efektif karena bahannya terbuat dari styrofoam dan bisa mencegah debu masuk. Sayangnya, harga masker ini 10 kali lipat dari harga masker operasi dan masyarakat sering tidak nyaman karena rapatnya masker hingga membuat pengap. Namun, jika dibandingkan dengan surgery mask, masker N95 ini paling efektif dan bisa tahan 2 hari dalam mencegah abu masuk ke paru-paru.
Masker Operasi (Sumber : liputan6.com)
Masker N95 (Sumber : www.straitstimes.com)

0 komentar:

Posting Komentar