sumber : oto.detik.com |
Dikutip dari http://motor.otomotifnet.com/, M. Abidin (Technical Support PT Yamaha Motor Kencana Indonesia) mengatakan bahwa meski oli modern memiliki viskositas yang encer, dan bahan mesin sudah cepat panas dan cepat melepas panas, pemanasan masih perlu untuk dilakukan. Pelumasan di area silinder mesin sangat diperlukan karena di situ banyak komponen yang berhubungan amat rapat. Jadi, keausan banyak terjadi pada komponen di sana. Untuk merapatkan, beberapa komponen dibuat renggang saat dingin, lalu merapat saat mesin mencapai suhu optimum. Jika tidak dipanaskan, maka kompone-komponen akan saling merenggang dan hal itu akan menghambat mesin bekerja dengan maksimal.
Pemanasan mesin berlaku buat semua motor, tipe dan tahun lansiran. Dikutip dari forum.kompas.com, Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM), menjelaskan, sepeda motor injeksi sudah jauh lebih ”pandai” ketimbang yang menggunakan karburator. Dikutip dari http://www.pricearea.com/, peerbedaan antara sistem karburator dan injeksi adalah hanya pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Sistem Injeksi menggunakan peranti elektronik seperti injektor, yang berfungsi menyemprotkan bensin ke ruang bakar. Sedangkan karburator masih mengandalkan hisapan yang diperoleh dari pergerakan piston pada silinder. Sistem injeksi bisa menyeimbangkan volume bensin yang disemprotkan ke ruang bakar dengan kebutuhan mesin, sehingga didapat hasil pembakaran yang efisien. Jadi, Sistem Injeksi sudah tentu akan lebih irit dibandingkan sistem karburator. Pada sistem injeksi, kebutuhan bahan bakar untuk mesin sudah diatur oleh Engine Control Module (ECM) dan tak perlu menarik handel gas ketika dipanasi.
Menurut Abidin, pemanasan bisa dilakukan kapan saja, yaitu pagi, siang, atau sore. Namun, motor injeksi membutuhkan pemanasan sekitar 1 menit sudah bisa jalan. Sementara, motor non-injeksi membutuhkan waktu pemanasan antara 2 sampai 3 menit. Kalau motor yang lebih lama, membutuhkan waktu 3 sampai 5 menit. Pemanasan pun bertujuan untuk menjaga kesehatan baterai alias aki. Sebab, saat mesin dalam keadaan off, pasti ada kebocoran setrum di aki. Agar setrum di aki tidak tekor, Abidin menyarankan, motor dipanaskan tiap 2 hari sekali. Pemasanan tersebut tak perlu lama. Jika kondisi baterai baik, mesin yang menyala selama 1 atau 2 menit akan membuat setrum sudah mengisi.
Pemanasan tidak perlu dilakukan terlalu lama. Jika motor terlalu lama dipanaskan, bensin akan terbuang sia-sia. Sayang, lebih baik bensin digunakan untuk jalan. Lalu ada kemungkinan komponen lain seperti knalpot akan mengalami panas berlebihan. Bahkan bisa merusak cat knalpot tersebut. Andai tak dipanaskan pun, Sarwono berani menggaransi sepeda motor injeksi sudah siap diajak lari. Gejala ”brebet” ketika kurang panas, seperti yang sering dialami sepeda motor dengan karburator akan sangat jarang terjadi. Salah satu bukti konkret, keberadaan tuas choke yang dulu dipasang untuk membantu ketika mesin sulit dihidupkan, kini sudah tak digunakan lagi pada sistem injeksi. Bahkan saat ini, keberadaannya sudah cukup langka untuk sepeda motor model baru. Sarwono mengatakan bahwa sepeda motor yang memiliki sistem injeksi tidak memerlukan choke karena sudah mempunyai sensor yang mendeteksi suhu mesin, sehingga mudah dihidupkan.
Pemanasan mesin berlaku buat semua motor, tipe dan tahun lansiran. Dikutip dari forum.kompas.com, Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM), menjelaskan, sepeda motor injeksi sudah jauh lebih ”pandai” ketimbang yang menggunakan karburator. Dikutip dari http://www.pricearea.com/, peerbedaan antara sistem karburator dan injeksi adalah hanya pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Sistem Injeksi menggunakan peranti elektronik seperti injektor, yang berfungsi menyemprotkan bensin ke ruang bakar. Sedangkan karburator masih mengandalkan hisapan yang diperoleh dari pergerakan piston pada silinder. Sistem injeksi bisa menyeimbangkan volume bensin yang disemprotkan ke ruang bakar dengan kebutuhan mesin, sehingga didapat hasil pembakaran yang efisien. Jadi, Sistem Injeksi sudah tentu akan lebih irit dibandingkan sistem karburator. Pada sistem injeksi, kebutuhan bahan bakar untuk mesin sudah diatur oleh Engine Control Module (ECM) dan tak perlu menarik handel gas ketika dipanasi.
Menurut Abidin, pemanasan bisa dilakukan kapan saja, yaitu pagi, siang, atau sore. Namun, motor injeksi membutuhkan pemanasan sekitar 1 menit sudah bisa jalan. Sementara, motor non-injeksi membutuhkan waktu pemanasan antara 2 sampai 3 menit. Kalau motor yang lebih lama, membutuhkan waktu 3 sampai 5 menit. Pemanasan pun bertujuan untuk menjaga kesehatan baterai alias aki. Sebab, saat mesin dalam keadaan off, pasti ada kebocoran setrum di aki. Agar setrum di aki tidak tekor, Abidin menyarankan, motor dipanaskan tiap 2 hari sekali. Pemasanan tersebut tak perlu lama. Jika kondisi baterai baik, mesin yang menyala selama 1 atau 2 menit akan membuat setrum sudah mengisi.
Pemanasan tidak perlu dilakukan terlalu lama. Jika motor terlalu lama dipanaskan, bensin akan terbuang sia-sia. Sayang, lebih baik bensin digunakan untuk jalan. Lalu ada kemungkinan komponen lain seperti knalpot akan mengalami panas berlebihan. Bahkan bisa merusak cat knalpot tersebut. Andai tak dipanaskan pun, Sarwono berani menggaransi sepeda motor injeksi sudah siap diajak lari. Gejala ”brebet” ketika kurang panas, seperti yang sering dialami sepeda motor dengan karburator akan sangat jarang terjadi. Salah satu bukti konkret, keberadaan tuas choke yang dulu dipasang untuk membantu ketika mesin sulit dihidupkan, kini sudah tak digunakan lagi pada sistem injeksi. Bahkan saat ini, keberadaannya sudah cukup langka untuk sepeda motor model baru. Sarwono mengatakan bahwa sepeda motor yang memiliki sistem injeksi tidak memerlukan choke karena sudah mempunyai sensor yang mendeteksi suhu mesin, sehingga mudah dihidupkan.
Kesimpulannya, apa pun jenis motornya, pemanasan perlu untuk dilakukan. Pemasanan yang dilakukan oleh motor injeksi harus dilakukan dengan lebih hemat dan efisien dibandingkan motor karburator. Ayo, apa ya jenis motormu?
0 komentar:
Posting Komentar