SETTITIK HUJAN DI BUANA GERSANG

Tenyata Seorang Paymin mempunyai visi yang begitu cemerlang dengan Masa Depan Khauf di tangan Elang Buana. Sebuah visi yang ingin menyatukan kembali ikatan yang telah kami bina beberapa bulan lalu dan seolah pudar oleh waktu dan keegoan masing-masing.

Entah siapa yang mesti disalahkan atau memang kita tak perlu menyalahkan siapa pun, kami berikrar dalam satu asa : Elang Buana yang satu. Kami, meskipun Troma dan Mewek tidak hadir dan kami rindu karenanya, kami bersepakat untuk menunjukka eksistensi kami di semesta ini.

Kami sepakat untuk melaksanakan sebuah napak tilas ke Jayagiri malam minggu depan, yaitu tanggal 24 September 2011. Hanya sebuah camping kecil-kecil yang melibatkan seluruh anggota EB. Bahkan Troma yang tidak bersama kami beberapa waktu ke belakang akan ikut serta.

Jayagiri . . 
Di tempat ini lah kami melakukan wawancara pertama kali, saling mengenal. Di tempat ini pula ketika kami 'membeli' nama angkatan kami yang menjadi kebanggan kami seumur hidup. Maka, di sana lah kami akan bersatu lagi. Tidak ada hanya Bimen atau Wadul atau Troma atau Anyuns atau Bisu atau Paymin atau Radoh atau Mewek atau Bangbross atau Murot. Yang ada adalah Elang Buana. Satu, namun bersatu dengan kokoh.