Well, aku sudah cukup bingung
memikirkan skripsi. Apa yang membuatku bingung, mungkin sama seperti
yang lainnya, yaitu aku belum menemukan apa yang membuatku bingung itu.
Banyak sekali yang dapat aku bicarakan tentang hambatan-hambatan untuk
melanjutkan skripsi. Misalnya adalah tentang penentuan masalah yang aku
ingin teliti. Dosen mengatakan bahwa sebaiknya penelitian yang dilakukan
adalah berbasis fenomena dan nanti ada manfaat dari skripsi yang kita
teliti. Okey, mungkin aku harus membahas satu per satu pendapat dosenku
supaya aku bisa mengerti apa sih masalah yang sedang aku hadapi ini.
Poin pertama adalah : Skripsi Harus Berbasis Fenomena.
Maksudnya
apa ya? Okey pertama-tama pasti udah tahu kan apa itu skripsi? Skripsi
menurutku memiliki dua dimensi dilihat dari pandangan yang berbeda.
Dimensi pertama adalah skripsi itu gerbang bagi seorang mahasiswa untuk
lulus dari sebuah universitas. Jika ia lulus maka ia akan mendapatkan
gelar tertentu, bukan berstatus mahasiswa lagi, sudah tidak memiliki
tugas belajar lagi (umumnya), akan memiliki pekerjaan, akan lebih fokus
kepada pekerjaan, tidak akan menjadi tanggungan orang tua lagi dan lain
sebagainya. Mari perhatikan kembali manfaat skripsi menurut dimensi
pertama ini. Apa anda menemukan sesuatu? Apakah anda menemukan bahwa
pada dimensi pertama ini, kuliah dianggap sebuah beban dan bukan sesuatu
yang harus dinikmati oleh seseorang untuk menguasai sesuatu sehingga
menjadi ahli dan profesional. Orang-orang yang berada pada dimensi ini
akan berusaha semaksimal mungkin agar ia tidak memiliki beban lagi.
Namun, tak sedikit pula yang malah membuat hal tersebut lebih parah
daripada beban. Mereka akan menganggap pemikiran untuk lulus lebih cepat
adalah jalan yang terbaik dan akan berusaha apa pun agar lulus cepat.
Biasanya, orang-orang yang berada dalam dimensi ini lebih memikirkan
untuk melakukan sebuah penelitian yang sesuai dengan kemampuannya atau
bahkan di bawah kemampuannya, karena yang cenderung mereka pikirkan
adalah bagaimana melakukan sebuah penelitian yang mudah dilakukan dan
cepat lulus karenanya.
Penelitian
yang mudah dilakukan biasanya merujuk kepada penelitian yang menitik
beratkan pada masalah yang sering dan umum untuk diteliti. Semakin
banyak orang yang telah menelitinya maka semakin mudah pula orang
tersebut mendapatkan referensi untuk memperkaya studi pendahuluannya dan
memperjelas apa yang hendak ia lakukan dalam penelitiannya. Namun,
tidak sedikit pula orang yang beranggapan bahwa dengan meneliti hal yang
sering diteliti maka hal itu akan mempermudah proses sidang, karena ia
tidak harus menjelaskan secara panjang lebar dan detail mengenai kajian
pustakanya, karena pasti, penguji telah hapal betul dengan materi yang
akan disampaikan. Nah, ini bisa jadi menjadi sebuah titik berbahaya bagi
kedua belah pihak, yaitu peneliti dan penguji. Jika peneliti
beranggapan penguji akan sedikit 'mengintrogasinya' maka ia akan
cenderung untuk tidak mendalami materi penelitiannya secara detail.
Penguji pun cenderung untuk tidak menanyakan lebih jauh tentang materi
tersebut. Hal ini tidak akan menjadi masalah jika memang apa yang
dipikirkan oleh penguji terjadi pada peneliti, tetapi jika tidak maka
hal ini akan merugikan peneliti yang tidak akan mendapatkan kesempatan
berupa teguran dari penguji dan penguji telah 'berpartisipasi' dalam
melahirkan sarjana yang kurang profesional. Maka, hal ini bukan lah
masalah yang kecil, tetapi besar dan cukup pelik untuk diatasi secara
bersama-sama.
Oleh
karena itu, bagi anda yang sedang melakukan penelitian, jangan sampai
anda memiliki pemikiran seperti di atas karena dampaknya bukan untuk
anda sendiri. Anda dapat dikatakan telah diberi pelajaran yang tidak
mendidik oleh dosen anda atau anda sendiri lah yang tidak memiliki niat
untuk belajar dengan benar. Mulai dari sekarang, coba lah untuk
mendalami setiap masalah secara terperinci. Mulailah menggali jawaban
dengan pertanyaaan apa, mengapa, dimana, siapa, bagaimana dan kapan.
Jangan berhenti bertanya sampai anda puas dengan jawaban yang anda
dapatkan. Jika anda belum mendapatkan jawaban seperti yang anda
inginkan, carilah jawaban tersebut ke tempat lain.
Semangat skripsi!
Curhatnya sampai di sini dulu :)
0 komentar:
Posting Komentar