Semenjak
Maya tahu kejelasana hubungan antara Eva dan Bagus, Maya berusaha
menjauh sedemikian jauhnya dengan bagus. Ia tak mampu menatap lebih dari
sepersekian detik ketika ia harus berpapasan dengan Bagus. Bahkan ia
pun mulai merasakan perlakuannya ke Eva sedikit berbeda. Tatapan matanya
menyiratkan bahwa ia merasa cemburu, tapi dengan cepat ia berusaha
menutupinya dengan senyum. Eva adalah sahabat terbaiknya di sekolah ini
dan ia tak mau kehilangannya. Maka sudah diputuskan bahwa Maya harus
menjauhi Bagus.
Tapi
hal itu sulit untuk ia lakukan. Bagaimana ia akan tahan menatap wajah
bagus yang dingin dan penuh misteri itu. Meskipun hanya sedetik, ketika
maya melihat raut muka bagus, semacam ada sesuatu yang mendorong
jantungnya dari dalam membuatnya sesak nafas dan menghela nafas panjang.
Belum lagi ketika pandanganmereka bertemu, seakan ada kesepahaman
diantara mereka bahwa ada sesuatu yang spesial di antara mereka berdua.
Maya tahu itu dari tatapan indah di mata Bagus dan maya merasakan ada
lautan cinta yang mengalir ketika tatapan itu bertemu. Maya ingin
menutupinya, tapi tatap matanya tak bisa ia kendalikan.
Secara pasti, ia yakin Bagus tahu perasaan itu.
Tapi sekali lagi, di atak boleh mengkhianati sahabat sejatinya.
Beberapa
hari ini ia menjauh dari Bagus. Sengaja mencari jalan lain atau memutar
arah ketika ia akan berpapasan dengan Bagus. Hal itu cukup membantunya.
Ia juga menyibukkan diri dengan kegiatan ekskul lainnya dan hal itu
cukup membuatnya melupakan rasa itu. Tapi semuanya menjadi sia-sia
ketika Maya harus menyelesaikan tugas desain mading yang harus ia
serahkan hari itu kepada atasannya, Bagus.
Bagaimana
mungkin ia bisa menghilangkan rasa itu, jika ia harus berhubungan
denganbagus meskipun hanya dalam beberapa kesempatan? Ia juga mencintai
pekerjaan dalam mendesain layout mading, karena ia mempunya bakat yang cukup membanggakan dalam menggambar.
Lalu apa yang harus ia lakukan?
0 komentar:
Posting Komentar