Jumat, 21 Juni 2013


        Bagi beberapa penikmat makanan yang berbau tajam dan sedikit pahit ini, jengkol merupakan makanan yang sangat sedap untuk dimakan. Apalagi menikmati jengkol di dataran tinggi atau pegunungan akan menghasilkan sesnasi yang berbeda. Tak jarang, beberapa pendaki ada yang menambahkan makanan ini ke dalam menu makan nya. Tak terkecuali saya dan teman-teman Elang Buana. Saat saya melakukan perjalanan mendaki dan menuruni Gunung Gede di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, saya merasakan sakit pada lutut saya. Alhamdulillah rasa sakit ini saya rasakan setelah saya berhasil sampai di pos masuk Gunung Putri saat saya turun dari Gunungn Gede. Pada siang hari sebelum kami turun, kami menyantap makan siang bersama dengan jengkol dan sambal. Awalnya saya tidak merasakan sakit. Tetapi, ketika saya bangun dari tidur selama satu jam, lutut kanan saya sakit dan saya kesulitan untuk berjalan. Mengapa hal ini dapat terjadi? Apakah sakit yang saya derita berasal dari mengkonsumsi jengkol?

Potensi Jengkol
   Dikutip dari saridewinurmala.blogspot.com, buah yang bernama ilmiah Archidendron pauciflorum ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang banyak dikonsumsi di Indonesia, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, dan Thailand bagian selatan. Konon, jengkol dapat mengatasi diabetes dan tekanan darah tinggi. 
   Menurut detikhelath.com, dalam setiap 100 gram jengkol terdapat 4,7 gram zat besi. Rata-rata orang mengonsumsi 20-50 gram per porsi, sehingga dari jengkol saja dapat diperoleh zat besi sebanyak 0,85 – 2,3 gram. Angka ini melebihi jumlah minimal zat besi yang dibutuhkan oleh manusia, yaitu sebanyak 0,11-0,27 gram perhari. Dengan jumlah zat besi yang banyak ini, jengkol dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit anemia. Anemia atau kurang darah disebabkan karena tubuh kita kekurangan zat besi, karena jika tubuh kita kekurangan zat besi maka tubuh kita tidak dapat melakukan sintensis sel darah merah atau hemoglobin (Hb) dengan optimal.

Bahaya Jengkol
   Namun, terlalu banyak mengonsumsi jengkol dapat menyebabkan keracunan. Buah ini mengandung asam jengkolat (djenkolic acid) yang bila mengendap dapat membentuk kristal berujung runcing. Endapan ini berbahaya karena dapat melukai pembuluh darah dan saluran kencing.
   Gejala keracunan jengkol adalah nyeri perut, mual dan muntah, susah buang air kecil, hingga berkurangnya volume urin yang disertai bercak darah. Jika tidak ditangani dengan benar, korban dapat menderita asam urat dan gagal ginjal akut. Gejala ini biasanya menyerang pria dan tidak langsung terlihat, namun dapat terakumulasi seiring seringnya memakan jengkol. Jika mengalami nyeri perut, mual, muntah, dan susah buang air kecil, atasi dengan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika perlu, minum arang yang dihaluskan dan dicampur ke dalam air putih untuk menyerap racun jengkol yang tertinggal di saluran pencernaan.

Jadi, bagi yang menderita penyakit asam urat dan gagal ginjal, sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan ini., meskipun memang memiliki potensi untuk mencegah anemia. Apalagi bagi penderita yang sering melakukan kegiatan di alam. Kita tentunya tidak mau kegiatan kita terganggu karena tubuh kita tidak mendukung kita untuk beraktivitas kan? Apalagi jika rasa nyeri tersebut kambuh di perjalanan. Kita akan menghambat perjalanan yang kita lakukan dan merepotkan teman seperjalanan kita.


Sumber bacaan :
Sumber gambar :

0 komentar:

Posting Komentar